Bang Arul Atensi Pelaksanaan Asta Pengelolaan Sampah Sekolah dan Kampus Kementerian LH

tanbuinformasi

BATULICIN – Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, yang akrab disapa Bang Arul, memberikan atensi penuh terhadap pelaksanaan Asta Pengelolaan Sampah Sekolah dan Kampus yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup (LH) Republik Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari Aksi Peduli Sampah Nasional 2025, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat, khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa, dalam pengelolaan sampah.

Bang Arul melalui Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Eryanto Rais, menyampaikan bahwa kegiatan ini selaras dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu. “Kegiatan ini sejalan dengan kebijakan nasional yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan menjadikan daerah yang hijau, bersih, serta berwawasan lingkungan,” ujar Eryanto mewakili Bupati Tanah Bumbu.

Upaya ini, lanjutnya, mencakup pengelolaan sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), di antaranya melalui program Bank Sampah, penghijauan di sekolah dan kampus, serta berbagai kegiatan pelestarian lingkungan lainnya. “Melalui langkah-langkah ini, kita tidak hanya mengurangi pencemaran, tetapi juga membentuk karakter generasi muda yang peduli terhadap lingkungan,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LH) RI, Hanif Faisol Nurofiq, yang memantau kegiatan ini secara daring di Jakarta, menekankan peran penting sektor pendidikan dalam pengelolaan sampah. Dalam sambutannya, Hanif mengajak sekolah dan perguruan tinggi untuk meningkatkan upaya pengelolaan sampah di kawasan mereka masing-masing.

“Perubahan paradigma terkait sampah membutuhkan perubahan dalam budaya dan kebiasaan yang bisa dicapai lewat pendidikan. Sekolah dan kampus harus ikut serta dalam gerakan sadar sampah dan mengintegrasikan materi pengelolaan sampah dalam kegiatan dan program ekstrakurikuler,” jelas Hanif.

Selain itu, Hanif juga mengingatkan bahwa pengelolaan sampah yang efektif bisa mengurangi jumlah sampah yang perlu diproses di tempat pemrosesan akhir (TPA). “Seluruh insan pendidikan, baik mahasiswa, dosen, siswa, guru, tenaga pendidikan, dan pemangku kebijakan di bidang pendidikan, harus dapat mengurangi sampahnya, memanfaatkan kembali bahan yang bisa didaur ulang, dan mengelola sampah di lokasi masing-masing,” tuturnya.

Kementerian Lingkungan Hidup juga mendorong mahasiswa untuk terus mengembangkan teknologi pengelolaan sampah yang dapat menekan timbulan sampah tanpa menimbulkan polusi baru.

Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2024, terdapat 32,8 juta ton timbulan sampah di seluruh Indonesia, dengan mayoritas berasal dari sampah sisa makanan yang mencapai 39,43 persen dari total timbulan sampah.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Selatan, serta mewakili Bupati Tanah Bumbu, Eryanto Rais, yang juga turut mendukung pelaksanaan program ini di daerahnya.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, sektor pendidikan, dan masyarakat, diharapkan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu dan Indonesia secara umum dapat lebih optimal dan berkelanjutan.

Share This Article
Leave a Comment