BATULICIN – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) menunjukkan komitmennya terhadap literasi inklusif dengan menghadirkan Mobil Perpustakaan Keliling (Pusling) ke Sekolah Luar Biasa (SLB) Kabupaten Tanah Bumbu pada Kamis, 22 Mei 2025. Kegiatan ini diprakarsai oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Tanbu.
Kunjungan ini merupakan kali pertama mobil Pusling menyambangi sekolah berkebutuhan khusus di Tanah Bumbu, menandai langkah awal dalam pemerataan akses literasi bagi semua lapisan masyarakat, termasuk anak-anak difabel.
Kepala Dispersip Tanbu, Yulia Ramadani, menegaskan pentingnya memberikan ruang belajar yang setara kepada anak-anak berkebutuhan khusus.
“Pemerintah ingin memastikan bahwa literasi tidak hanya menjangkau sekolah umum, tetapi juga sekolah luar biasa. Anak-anak di sini memiliki hak yang sama untuk belajar, membaca, dan bermimpi melalui buku,” ujar Yulia.
Mobil Pusling membawa beragam koleksi buku yang ramah anak dan inklusif. Mulai dari buku cerita bergambar, buku dengan huruf besar, serta media audio-visual sederhana yang dirancang agar lebih mudah dipahami oleh siswa dengan kebutuhan khusus. Para petugas literasi juga turut mendampingi siswa dalam membaca dan bercerita, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan partisipatif.
Guru-guru SLB menyambut hangat program ini dan menyatakan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat dalam menumbuhkan minat baca siswa. Antusiasme siswa pun tampak tinggi saat mereka membuka halaman demi halaman buku, mendengarkan dongeng, dan aktif berinteraksi dengan pustakawan.
“Kami berharap kunjungan seperti ini bisa menjadi agenda rutin. Anak-anak sangat bahagia dan ini memicu semangat mereka untuk terus belajar,” ungkap salah satu guru pendamping.
Kegiatan ini juga menjadi wadah kolaborasi lintas sektor. Sekretaris Dispersip Tanbu, Muhammad Saleh, mengungkapkan bahwa mobil Pusling turut melibatkan komunitas literasi lokal, seperti PELITA (Pecinta Literasi Tanah Bumbu).
“Kami percaya bahwa suatu program akan lebih efektif jika didukung kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemuda dan komunitas literasi,” jelas Saleh.
Langkah inovatif ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat luas dan menjadi bukti nyata bahwa literasi tidak mengenal batas—baik batas fisik, sosial, maupun geografis. Pemkab Tanbu berharap kehadiran mobil perpustakaan keliling bisa terus menjangkau lebih banyak sekolah dan kelompok masyarakat, menggerakkan semangat membaca dan belajar di seluruh penjuru daerah.